Rabu, 27 Agustus 2014
cara kerja pressure switch
You are here: Home ∼ Cara Kerja Pressure Switch Pompa Air
Cara Kerja Pressure Switch Pompa Air
Published by Budi on September 7, 2012 | 16 Responses
Pada postingan sebelumnya sudah kita ketahui beberapa merek Pressure Switch yang mudah dijumpai di pasaran. Sekarang akan kita bahas cara kerja dari pressure switch. Bagian-bagian dari pressure switch beserta fungsinya. Semoga bisa membantu.
Pressure switch layaknya sebuah kontrol yang sederhana. Secara fungsi ada input, kontrol proses dan output.
bagian pressure switch pompa air
Pembagian Pressure Switch Pompa Air. citamedia.com
Body
Adalah sebuah bagian dimana semua komponen-komponen pressure switch bisa dipadukan, disatukan, sehingga bisa berfungsi dengan baik. Semakin mahal pressure switch maka bagian ini akan semakin kuat dan semakin kokoh. Material juga tampak lebih meyakinkan.
Input
yang terdiri dari:
Probe/membran
Adalah bagian yang langsung berhubungan dengan tekanan yang akan dibaca, bagian ini bersentuhan dengan air dan bersifat flexible. Berbentuk seperti membran.
Proses Kontrol
terdiri dari
Pressure switch open
citamedia.com
Pegas spiral
Pegas spiral ini akan tertekan oleh membran bila tekanan air meningkat. Kekuatan pegas bisa diatur oleh baut pengatur. Yang sebenarnya kita tidak perlu mengeset lagi, karena sudah disesuaikan oleh pembuat.
Pegas daun dan tuas.
Mekanisme tuas dan pegas daun adalah satu kesatuan. Fungsi utama adalah mengatur gap set point ON dan OFF sehingga tidak terjadi hunting, atau pompa ON-OFF secara terus menerus.
Output:
Anak Kontak
Adalah mekanisme terakhir dari sebuah pressure switch. Anak kontak adalah komponen listrik untuk menghubungkan arus listrik.
Secara singkat prinsip kerja bisa dijabarkan sebagai berikut.
Bila tekanan air meningkat, membran akan terdorong ke dalam. Berikutnya pegas akan terdorong juga. Tuas akan terdorong dan akan mendorong pegas daun, pegas daun yang mendorong tuas terakhir yang akan membuka anak kontak. Singkat kata pompa mati.
Bila ada pemakain air, tekanan air akan berkurang, membran akan tertarik keluar. Pegas spiral juga akan mengembang, tuas akan ikut bergerak, pagas daun akan terdorong juga. Pegas daun akan menarik tuas dan menutup anak kontak. Pompa akan menyala.
Pegas daun, berfungsi membedakan antara set point ON dan OFF, tekanan yang umum dipakai 1.1 kg/cm2 untuk ON dan 1.8 kg/cm2 untuk OFF. Gap ini akan memberikan jeda untuk ON dan OFF. Secara jangka panjang akan membuat pompa jadi lebih awet. Walau keawetan juga dipengaruhi oleh cara penggunaan dan tentu saja kualitas dari pompa itu sendiri.
Contoh pressure switch gambar diatas adalah Shimizu, tapi prinsip kerjanya sama. Semisal merek Panasonic, Sanyo, DAB, Wasser, dan lain-lain.
Berdasarkan pengalaman penulis lebih baik menempatkan tandon diatas, dan menggunakan pompa untuk mengisi tandon tersebut. Bila air dalam tandon akan habis, segera isi air, dan matikan pompa bila air sudah hampir penuh. Yang secara praktek akan menghilangkan fungsi dari pressure switch. Nantinya bisa dipasang sensor level otomatis diatas tandon. Bila air hampir habis atau hampir penuh, akan menyalakan atau mematikan pompa secara otomatis.
Keuntungan, pompa lebih awet, akan mempunyai lebih banyak cadangan air, tidak ada tekanan tinggi dalam pipa. Kekurangan, sistemnya lebih mahal dengan tambahan tandon, dan support tandonnya yang harus tinggi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar